PARTISIPASI POLITIK




By Deflidzha


Pengertian Partisipasi Politik
• Secara etimologis, partisipasi berasal dari bahasa latin pars yang artinya bagian dan capere, yang artinya mengambil, sehingga diartikan “mengambil bagian”.
• Dalam bahasa Inggris, participate atau participation berarti mengambil bagian atau mengambil peranan. Sehingga partisipasi berarti mengambil bagian atau mengambil peranan dalam aktivitas atau kegiatan politik suatu negara.
Batasan partisipasi politik berdasarkan pengertian Huntington dan Nelson
• Partisipasi politik menyangkut kegiatan-kegiatan dan bukan sikap-sikap.
• Subyek partisipasi politik adalah warga negara preman (private citizen)atau orang per orang dalam peranannya sebagai warga negara biasa, bukan orang-orang profesional di bidang politik.
• Kegiatan dalam partisipasi politik adalah kegiatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah dan ditujukan kepada pejabat-pejabat pemerintah yang mempunyai wewenang politik.
• Partisipasi politik mencakup semua kegiatan mempengaruhi pemerintah, terlepas apakah tindakan itu memunyai efek atau tidak.
Partisipasi politik menyangkut partisipasi otonom dan partisipasi dimobilisasikan
Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
A. Berdasarkan kegiatan partisipasi politiknya (Sastroatmodjo; 1995):
• Partisipasi aktif, WN mengajukan usul kebijakan, mengajukan alternatif kebijakan, mengajukan saran dan kritik untuk mengoreksi kebijakan pemerintah.
• Partisipasi pasif, berupa kegiatan mentaati peraturan/pemerintah, menerima dan melaksanakan setiap keputusan pemerintah
Bentuk partisipasi politik
Menurut Huntinton & Nelson (1994:16-17)
1. Kegiatan pemilihan; memberikan suara, memberikan sumbangan untuk kampanye, mencari dukungan bagi seorang calon dll.
2. Lobbying; upaya-upaya untuk menghubungi pejabat-pejabat pemerintah atau pimpinan-pimpinan politik dengan maksud mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil.
3. Kegiatan organisasi; kegiatan sebagai anggota atau pejabat organisasi yang tujuannya mempengaruhi pengambilan keputusan politik.
4. Mencari koneksi, (contacting); tindakan perorangan yang ditujukan terhadap pejabat-pejabat pemerintah dan biasanya dengan maksud memperoleh manfaat bagi hanya seorang atau beberapa orang. Partisipasi ini oleh Verba, Nie dan Kim disebut “mencari koneksi khusus”/particularized contacting.
Bentuk partisipasi politik secara hierarkis oleh Rush dan Althoff (1990:124
• Menduduki jabatan politik atau administrasi
• Mencari jabatan politik atau administrasi
• Keanggotaan aktif suatu organisasi politik
• Keanggotaan pasif suatu organisasi politik
• Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik
• Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik
• Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dsb
• Partisipasi dalam diskusi politik informasi, minat umum dalam politik
• Voting (pemberian suara)
• Apathi total.
Berdasarkan Jumlah Pelaku Partisipasi Politik dibedakan
1. Partisipasi individual, dilakukan oleh orang per orang secara individual
2. Partisipasi kolektif, dilakukan oleh sejumlah warga negara secara serentak yang dimaksudkan untuk mempengaruhi penguasa. Partisipasi kolektif ini dibedakan: partisipasi kolektif yang konvensional, dan partisipasi politik non-konvensional.
Fungsi Partisipasi Politik
• Menurut Robert Lane;
1. sebagai sarana untuk mengejar kebutuhan ekonomi
2. sebagai sarana untuk memuaskan suatu kebutuhn bagi penyesuaian sosial
3. sebagai sarana mengejar niai-nilai khusus.
4. sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan alam bawah sadar dan kebutuhan psikologis tertentu.
• Menurut Arbi Sanit;
1. Memberikan dukungan kepada penguasa dan pemerintah yang dibentuknya beserta sistem politik yang dibentuknya.
2. Sebagai usaha untuk menunjukkan kelemahan dan kekurangan pemerintah
3. Sebagai tantangan terhadap penguasa dengan maksud menjatuhkannya sehingga diharapkan terjadi perubahan struktural dalam pemerintahan dan dalam sistem politik
Fungsi Partisipasi Politik bagi Pemerintah
1. Mendorong program-program pemerintah
2. Sebagai institusi yang menyuarakan kepentingan masyarakat untuk masukan bagi pemerintah dalam mengarahkan dan meninngkatkan pembangunan.
3. Sebagai sarana untuk memberikan masukan, saran dan kritik terhadap pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program-proram pembangunan.
AGEN – AGEN SOSIALISASI POLITIK
Keluarga
Sekolah
Kelompok pergaulan
Lingkungan kerja
Media masa
Partai politik
CONTOH PERAN AKTIF DALAM KEHIDUPAN POLITIK
Lingkungan keluarga, misal : musyawarah keluarga; pemesang atribut kenegaraan pada hari besar nasional; membaca dan mengikuti berbagai berita di media masa dan elektronik.
Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua kelas, ketua osis, dan lain – lain; pembuatan AD – ART dalam setiap organisasi yang diikuti; forum-forum diskusi atau musyawarah; membuat artikel tentang aspirasi siswa.
Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW, dsb.
Lingkungan bangsa dan bernegara, misal : menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya.
Fungsi Partai Politik
1. Sosialisasi Politik
2. Rekruitmen Politik
3. Partisipasi Politik
4. Artikulasi Kepentingan
5. Pemandu Kepentingan
6. Komunikasi Politik
7. Pengendalian Konflik (Manajemen Konflik)
8. Kontrol Politik
9. Persuasi
10. Represi
11. Pembuatan Kebijakan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politik dan Hukum Indonesia